REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Wabah flu burung (avian influenza) di Kamboja kembali menelan korban. Pemerintah setempat mengatakan, seorang anak berusia 10 tahun telah menjadi orang ke-13 di negara itu yang meninggal tahun ini.
Kementerian Kesehatan Kamboja dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, anak itu meninggal akibat virus flu burung H5N1, Sabtu (9/11). Ia meninggal setelah menderita demam, batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernafas.
Dikatakan, sekitar satu bulan sebelum anak itu jatuh sakit, sekitar 30 ekor ayam mati mendadak di desanya. Setelah ditelisik, korban ternyata pernah ikut membantu pemilik ternak membawa bangkai hewan-hewan tersebut.
Angka kematian akibat flu burung yang sekarang mencapai 13 orang dan 24 kasus yang dikonfirmasi merupakan jumlah tahunan tertinggi di di Kamboja sejak virus tersebut muncul pada 2003.
"Ini juga menjadi yang tertinggi dibandingkan negara mana pun di tahun ini untuk varian H5N1," ungkap WHO dalam sebuah pernyataannya.
H5N1 biasanya menyebar di antara unggas. Namun virus ini juga kadang dapat menular dari unggas ke manusia.