Ahad 10 Nov 2013 10:03 WIB

Evakuasi Korban Kecelakaan Helikopter TNI Masih Dihentikan

Helikopter Mi-17 milik TNI AD.
Foto: Antara
Helikopter Mi-17 milik TNI AD.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Proses evakuasi terhadap 13 korban meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter MI-17 yang tajuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara belum bisa dilakukan. Evakuasi terkendala cuaca buruk.

Komandan Kodim Malinau, Letkol Inf M Yamin Dano di Malinau, Ahad menerangkan, untuk sementara waktu proses pencarian dan evakuasi 13 orang yang meninggal dunia pada kecelakaan helikopter dihentikan.

Ia menambahkan, tim evakuasi saat ini tetap siap siaga di Kota Tarakan sambil menunggu cuaca membaik, akibat hujan yang mengguyur wilayah itu sejak tadi malam.

"Kita masih menunggu cuaca membaik akibat hujan yang mengguyur mulai tadi malam," ujar M Yamin melalui hubungan telepon dari Nunukan.

Dandim Malinau ini juga menyatakan, saat ini kondisi cuaca di lokasi kejadian di Long Apung sedang berkabut. Hal itu menyulitkan pencarian para korban yang terdiri dari empat orang prajurit TNI dan sembilan warga sipil.

Hingga Ahad pukul 10.30 WITA, kata dia, suasana lokasi kejadian belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi yang hanya dapat dilakukan melalui udara, berhubung lokasi jatuhnya pesawat buatan Rusia tahun 2011 itu berada di hutan belantara dan berbukit-bukit.

"Kita terus memantau perubahan cuaca setiap saat dan mudah-mudahan secepatnya membaik untuk melanjutkan proses evakuasi," ujarnya.

Saat kecelakaan, helikopter milik TNI ini mengangkut logistik dan material bangunan. Turut berada di dalam helikopter enam prajurit TNI dan 13 warga sipil. Mereka berangkat untuk membangun pos perbatasan Indonesia-Malaysia di daerah itu.

Helikopter jatuh sekitar pukul 10.30 WITA, setelah sebelumnya kehilangan kontak.

Penumpang ditemukan selamat sebanyak enam orang, dua di antaranya prajurit TNI yakni Sertu Joko dan Praka Simburian dan empat warga sipil yaitu Albert, Ferdi, Mendan dan Densem Njuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement