REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait memberikan isyarat pada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mempersiapkan diri gantikan posisi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
"Kalau nanti Jokowi jadi apa-apa, kamu harus siap jadi apa-apa," kata Sabam dalam sambutannya di acara launching buku sekaligus perayaan hari ulang tahunnya yang ke-77 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Ahad (10/11).
Sebab, Sabam mengatakan, dalam undang-undang yang dibuatnya, wakil gubernur harus siap naik menggantikan jabatan kepala daerah. Tidak ada pemilihan ulang untuk itu.
Dia menambahkan, memang Jokowi belum tentu dicalonkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden. Namun, kata Sabam, dalam kondisi terdesak, tidak ada pilihan lain kecuali mengangkat mantan Wali Kota Solo tersebut.
Sabam sepakat dengan Mega kalau calon Presiden adalah orang pernah sukses menjadi pemimpin terlebih dahulu. Karena itu, PDI Perjuangan hingga saat ini belum mengekspos siapa calon presiden dari partai tersebut.
"Tadi Mega sempat membuka topik soal Sutiyoso yang akan maju sebagai capres, kenapa tidak sedikit saja ulas juga mengenai Jokowi," ujar dia.
Sebab, menurut dia, Jokowi sudah bisa dianggap mengurus Indonesia, meski lingkupnya baru sekitaran Jakarta.
Dia memberi pesan ke dua pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut agar lebih memprihatinkan lagi kondisi masyarakat pinggiran ibu kota. "Jangan sampai Jakarta bertambah miskin," ujar Sabam.