REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, dunia ginekologi di Kalimantan menorehkan sejarah.
Untuk pertama kalinya, tindakan pembedahan minimal invasif di bidang ginekologi berhasil dilakukan di Pulau Borneo. Pembedahan minimal invasif dikenal juga dengan teknik pembedahan laparoskopi.
Dibandingkan dengan metode pembedahan klasik (laparotomi), teknik ini memilik banyak kelebihan, bahkan menjadi terapi standar emas bagi beberapa kasus di bidang kandungan.
Dengan teknik ini, pembedahan hanya memerlukan sayatan kecil di dinding perut, dan menggunakan kamera serta perangkat alat untuk melakukan tindakan operasi, gambar dari kamera video disiarkan oleh sebuah LCD besar, dan dengan kamera tersebut, dimungkinkan melakukan pembesaran pandangan, sehingga membuat tindakan pembedahan semakin cermat.