REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan bus kota berbagai jurusan di Kota Yogyakarta melakukan aksi mogok, Senin (11/11). Mereka hanya berkumpul di Terminal Penumpang Yogyakarta tanpa menarik penumpang.
Para kru baik sopir maupun kondektur hanya terlihat mengobrol di dalam terminal. Sementara armada bus kota hanya diparkir berjajar di dalam terminal saja. Mereka memprotes rencana kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY yang akan menghapus Bus Kota menjadi Trans-Jogja semua pada 2015.
Beny Wijaya, koordinator Bus Kota Puskopkar mengatakan, sedikitnya ada 300 armada bus kota dari lima koperasi bus kota di Yogyakarta yang melakukan aksi mogok ini. Kelima koperasi ini adalah Kobutri, Kopata, Aspada , Damri, Puskopkar.
"Kita punya tuntutan, kalau tidak ada jalan keluar kita akan demo lebih besar akan melibatkan AKDP yang diterjang pelebaran operasi Trans-Jogja," ujarnya saat ditemui di Terminal Yogyakarta, Senin (11/11). Menurutnya, aksi mogok tersebut akan digelar hingga tuntutan mereka dipenuhi. "Kami meminta kebijakan itu dibatalkan," katanya.
Karena kata dia, jika kebijakan itu direalisasikan 600-800 kru bus kota di Yogyakarta akan menjadi pengangguran. Mereka juga menghidupi anak dan istri.
Budi Haryanto, Koordinator Koperasi Bus Kota Kopata mengatakan, meskipun rugi tidak trayek namun pihaknya merasa tidak dirugikan. Mereka justru merasa dirugiikan jika kebijakan Pemda DIY itu benar-benar direalisasikan. Ratusan kru bus kota Yogyakarta ini juga akan menggelar aksi demo di DPRD DIY siang ini.