REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Amerika Serikat (AS), Australia dan PBB mulai mengirimkan bantuan ke Filipina begitu skala kerusakan yang diakibatkan amukan Topan Haiyan muncul. Pentagon mengirim personel militer dan perlengkapan untuk penanganan bencana.
"AS telah menyediakan bantuan kemanusiaan yang cukup dan kami siap membantu pemerintah Filipina untuk proses pemulihan," kata Presiden AS Barack Obama dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Senin (11/11).
Sekitar 90 marinir dan pelaut dan dua pesawat Hercules KC-130J telah meninggalkan pangkalan militer di Jepang menuju Filipina, Sabtu. Kolonel Marinir John Peck mengatakan pihaknya juga mengirim pesawat jenis rotor yang bisa mendarat tanpa landasan.
Pemerintah Australia berjanji akan memberikan 10 juta dolar Australia atau sekitar 9,38 juta AS. Dana bantuan itu termasuk empat juta Australia yang diberikan pada PBB dan tiga juta Australia kepada organisasi nonpemerintah. Bantuan meliputi kain terpal, alas tidur, jaring nyamuk, kontainer air dan perlengkapan kesehatan.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan bencana alam tersebut sebagai tragedi yang memilukan dan berdampak besar. Sebuah tim kesehatan Australia akan berangkat Rabu dengan pesawat militer C14 di Darwin.
Tim penyelamat Filipina dilaporkan mengalami kesulitan menolong korban bencana. Petugas berusaha mengevakuasi jenazah yang banyak bergelimpangan di jalan-jalan. Kerusakan infrastruktur dan bangunan sangat parah. Sedangkan air bersih, makanan dan tempat bernaung menjadi hal yang langka.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berjanji badan kemanusiaan PBB akan dengan cepat membantu para korban. Badan PBB yang menangani anak-anak UNICEF mengatakan pesawat yang membawa 60 ton bantuan, termasuk tenda dan obat-obatan akan tiba Selasa. Menyusul akan tiba alat pemurni air dan perlengkapan sanitasi.
Negara lain juga memberikan bantuan bagi korban topan yang juga dikenal dengan nama Yolanda. Komisi Eropa mengatakan akan memberi empat juta dolar AS. Inggris menawarkan paket bantuan sebesar 9,6 juta AS. Kedutaan Jerman di Manila mengatakan telah mengirim bantuan awal sebesar 23 ton dan tim penyelamat sudah turun ke daerah bencana.
Selandia Baru juga menggelontorkan dana 1,78 juta dolar AS. Kanada akan memberi lima juta dolar AS melalui organisasi kemanusiaan. Organisasi Dokter Tanpa Batas mengirim 200 ton bantuan, meliputi obat-obatan, tenda dan sanitasi.