REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jumlah perempuan yang bekerja di daerah kota di Turki naik, dan sebanyak 1,5 juta lapangan kerja baru tercipta dalam empat tahun belakangan, demikian satu laporan baru-baru ini.
Perempuan Turki yang bekerja di sektor non-pertanian naik dari 3,4 juta pada 2009 jadi sebanyak 4,9 juta pada semester pertama 2013, naik 44 persen, kata Yayasan Penelitian Kebijakan Ekonomi Turki (TEPAV) di dalam laporannya yang disiarkan harian Hurriyet Daily pada Senin (12/11).
"Perempuan yang bekerja naik secara dramatis pada 2010 dan 2011, ketika ekonomi Turki tumbuh sebanyak sembilan persen, dan bahkan pada 2012, ketika ekonomi tumbuh cuma sebanyak 2,2 persen," kata laporan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Senin (11/11) malam.
Namun, sebanyak 1,5 juta perempuan, sebanyak 30 persen, bekerja tapi tidak tercatat, tambahnya.
Sebagian peningkatan itu disebabkan oleh insentif buat pengusaha yang mempekerjakan perempuan, termasuk pengecualian dari premi jaminan sosial bagi tempat kerja, tempat perempuan bekerja dengan upah minimum.