Selasa 12 Nov 2013 16:44 WIB

Tower Bersama Tawarkan Bunga Obligasi 8,25-10 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi.
Foto: seputarforex.com
Obligasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menawarkan kupon bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 senilai Rp 500 miliar, dikisaran 8,25-10 persen. Perusahaan operator tower telekomunikasi ini menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun.

Obligasi yang diterbitkan merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan dengan total penawaran sebesar Rp 4 triliun. Dana yang berhasil dihimpun akan dipakai untuk belanja modal dan pembayaran sebagian kewajiban entitas anak. "Sekitar 50 persen dana hasil obligasi dipakai untuk belanja modal, yaitu pembangunan tower-tower baru," kata Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso, Selasa (12/11).

Helmy mengatakan, biaya pembangunan satu tower berkisar Rp 1 miliar-Rp 1,1 miliar. Sehingga dana hasil obligasi dapat membangun 250-500 tower. Pembangunan tower akan bersinergi dengan rencana bisnis pelanggan TBIG, yaitu perusahaan telekomunikasi. Helmy mengakui tower yang akan dibangun dengan dana obligasi tersebut sudah memiliki penyewa, yaitu perusahaan telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Obligasi diterbitkan dalam tiga seri, yaitu Seri A dengan tenor 370 hari kalender, Seri B dengan jangka waktu tiga tahun dan Seri C dengan tenor lima tahun. Seri A ditawarkan dengan kupon 8,25-9 persen. Seri B ditawarkan dengan kupon 9-9,85 persen. Sedangkan Seri C ditawarkan dengan kupon 9,1-10 persen.

Penjamin pelaksana emisi untuk penerbitan obligasi adalah PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT NISP Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Securities. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memberi p AA minus.

Terkait tingkat kupon yang ditawarkan, TBIG sudah memperhitungkan seluruh komponen, termasuk kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 0,25 basis poin menjadi 7,5 persen. "Kami sudah memperhitungkan peringkat dan kualitas perusahaan," kata Helmy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement