REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman memberlakukan buka-tutup jalan di simpang empat Demak Ijo, Jalan Godean mulai Rabu (13/11). Buka-tutup jalan diberlakukan untuk memecah kepadatan lalu lintas di simpang tersebut.
Penutupan jalan akan dilakukan untuk arus lalu lintas dari arah kota ke timur. Ruas jalan Demak Ijo sampai pertigaan Jati Kencana akan ditutup mulai pukul 06.30-7.30 WIB. Ruas jalan yang ditutup sepanjang sekitar 1,5 kilometer.
Kasi Managemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo, Djoko Soehardijarko mengatakan penutupan hanya dilakukan satu arah. Oleh sebab itu, arus kendaraan dari arah barat tidak mendapat dampak penutupan jalan.
"Penutupan hanya untuk mobil dan motor, sementara angkutan umum masih dibolehkan lewat," ujarnya ditemui di Sleman, Selasa (12/11).
Masyarakat yang akan melewati Demak Ijo dari arah kota diminta mencari jalan alternatif. Dishub mengatakan pihaknya akan mengarahkan arus lalu lintas ke jalur lingkar (ringroad) selatan dan utara.
"Masyarakat bisa ambil jalur alternatif sendiri mana yang paling dekat dengan tujuan apakah lewat ringroad utara atau selatan," ujarnya.
Jalur alternatif yang dapat dimanfaatkan warga menurut Djoko, untuk tujuan ke wilayah selatan menggunakan jalan Gamping. Sementara, untuk tujuan ke utara, menggunakan jalan di sekitar Jambon sampai Jalan Magelang.
"Kami ingin membagi kepadatan di jalan karena sebenarnya ada jalan yang bisa dimanfaatkan tetapi warga tidak memilihnya," ungkap Djoko.
Pemecahan arus dinilai dapat mengurangi kepadatan di simpang Demak IJo. Perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan di simpang tersebut menurut Djoko sudah di atas ambang batas yakni 0,7-0,8.
Padahal, koefisien ambang batas kepadatan tersebut seharusnya di bawah 0,5. "Kepadatan jalan terjadi terutama pada pagi dan sore hari," ujarnya.
Meski demikian, simpang Demak Ijo tidak akan ditutup pada sore hari. Kebijakan tersebut juga masih diterapkan di satu simpang.
Persimpangan yang mengarah sekitar Demak Ijo seperti simpang Bener, simpang Mirota, simpang Banyu Mili, impang SPPN, simpang patran, dan simpang Nototirto tetap akan dibuka di kedua arus lalu lintas.
Djoko mengakui sejumlah ruas jalan di wilayah Sleman mulai mengalami peningkatan kepadatan volume kendaraan seperti di Jalan Gejayan dan Persimpangan Mirota Godean.
Namun, dia mencatat selain Demak Ijo, hanya ruas jalan di pertigaan Babarsari yang cukup padat. Pemecahan kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan lainnya dinilai masih cukup dengan median jalan.
Kebijakan buka-tutup jalan akan dievaluasi setiap pekan. "Sementara yang kami tutup ruas Demak Ijo dulu, nanti dievaluasi kalau masih padat kami carikan alternatif lain," ujarnya.
Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Dinas Dishubkominfo Sleman, Agus Susilo Endriatno mengatakan perlu ada rekayasa lalu lintas yang terintegrasi dengan pemerintah provinsi Yogyakarta.
Hal ini mengingat sejumlah ruas jalan sudah mulai padat. Pengurangan kepadatan itu dapat dilakukan juga dengan pengaturan angkutan umum.
"Kita perlu ada perhatian serius terhadap angkutan umum karena kepadatan jalan di Yogyakarta mulai tinggi," ujarnya.