REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) siap membangun koalisi partai Islam. Koalisi ini mereka percaya bisa menjadi poros penyeimbang kekuatan partai nasionalis.
"Kekuatan poros alternatif partai Islam itu sangat strategis jika dihadapkan dengan poros PDIP, Golkar, dan Demokrat," kata Wakil Sekretaris Jendral PPP, Arwani Thomafi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/11).
Koalisi partai Islam membuka peluang lahirnya capres alternatif. Arwani mengatakan selama ini wacana capres hanya didominasi tokoh-tokoh lama yang diusung partai-partai nasionalis besar. "PPP, PAN, PKB, dan juga PBB, serta PKS mempunyai kans besar mengisi kekuatan alternatif," ujarnya.
Menurut Arwani kunci koalisi partai Islam ada di tangan PPP, PKB, dan PAN. Ia beralasan ketiga partai tersebut memiliki kesamaan pandangan kultural yang relatif berdekatan. Dengan begitu, maka proses komunikasi koalisi akan terbangun lebih efektif.
"Pandangan akan mengerucut dan menemukan bentuknya sendiri. Tiga partai itu paling menyatu," katanya.
Sampai sekarang koalisi partai Islam baru sebatas wacana. Arwani menyatakan PPP belum memiliki usulan siapa capres yang akan diusung jika koalisi ini benar terbangun.
Menurut dia, yang terpenting bagi PPP adalah menghadirkan figur capres yang mampu membawa kepentingan nasional. Bukan sebatas kelompok atau figur tertentu. "Di partai lain ketua umum menjadi capres. Kami tidak mementingkan kepentingan personal," ujarnya.