Rabu 13 Nov 2013 01:24 WIB

400 Warga Kota Cirebon Menderita Katarak

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Seorang pasien menjalani operasi katarak (ilustrasi).
Foto: Antara/Wahyu Putro
Seorang pasien menjalani operasi katarak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Penyakit katarak menjadi ancaman tersendiri bagi warga Kota Cirebon. Saat ini, sedikitnya ada 400 warga Kota Cirebon yang menderita penyakit katarak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edi Sugiarto, menjelaskan, para penderita itu berasal dari keluarga tidak mampu. Pemkot Cirebon akan berupaya melaksanakan operasi kepadea para korban secara bertahap setiap tahunnya.

‘’Mereka akan kami operasi secara gratis,’’ ujar Edi, di sela-sela pelaksanaan operasi katarak gratis untuk 50 penderita dari keluarga tidak mampu di kantor Dinkes Kota Cirebon, Selasa (12/11). Operasi tersebut  dilakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional.

Edi menerangkan, operasi gratis tersebut sebelumnya telah dilakukan terhadap 50 orang penderita katarak pada 2012 lalu. Tahun depan, pihaknya akan kembali melaksanakan operasi untuk 150 orang penderita. Sedangkan sisanya, akan dioperasi pada tahun berikutnya.

Edi menyebutkan, usia penderita katarak di Kota Cirebon berkisar antara 35 tahun hingga 70 tahun. Dia mengatakan, untuk penderita katarak yang berusia muda, biasanya disebabkan penyakit tertentu atau bawaan dari lahir.

Edi menambahkan, warga Kota Cirebon memang rentan menderita penyakit katarak. Hal itu dikarenakan letak Kota Cirebon di daerah  dataran rendah yang panas. Akibatnya, warga menjadi beresiko terpapar sinar matahari langsung.

‘’Salah satu faktor penyebab katarak adalah paparan sinar matahari secara langsung di siang hari. Resikonya, bisa 1,2 kali lipat dibandingkan orang yang tinggal di daerah yang tidak panas,’’ tutur Edi.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno, meminta kepada warga Kota Cirebon untuk lebih memperhatikan kesehatan mereka. Menurut dia, budaya hidup sehat harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement