Rabu 13 Nov 2013 09:01 WIB

Siang Ini Ketua KPU Akan Bahas DPT Bersama SBY

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Foto: Antara
Daftar Pemilih Tetap (DPT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan pemilu 2014 kurang dari lima bulan lagi. Sebagai penyelenggara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membahas persiapan pelaksanaan pemilu dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua KPU Husni Kamil Manik, Rabu (13/11) pukul 10.00 WIB siang ini dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden SBY. Untuk membahas persiapan pelaksanaan pemilu dan tahapan yang tengah berlangsung, yakni perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Secara umum tentang persiapan pelaksanaan pemilu, tapi memang arahnya membahas DPT," kata Husni di kantor KPU, kemarin.

Menurut Husni, pertemuan itu juga akan dihadiri pimpinan lembaga negara lainnya. Seperti Ketua DPR, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, dan beberapa Menteri. Termasuk Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.

KPU pada 4 November lalu telah menetapkan rekapitulasi nasional DPT Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD untuk Pemilu 9 April 2014 sebanyak 186.612.255. KPU menetapkan rekapitulasi DPT secara nasional sebanyak 186.612.255 orang dan DPT Luar Negeri sebanyak 2.010.280 orang. Dengan komposisi pemilih laki-laki sebanyak 93.439.610 orang dan pemilih perempuan sebanyak 93.172.645 orang.

KPU juga menetapkan 545.778 tempat pemungutan suara (TPS), 81.034 panitia pemungutan suara (PPS), dan 6.980 panitia pemilihan kecamatan (PPK). Untuk PPLN ditetapkan sebanyak 130 dan TPSLN sebanyak 873. 

Meski begitu, DPT ditetapkan dengan catatan masih terdapat 10.4 juta pemilih yang data pemilih terutama Nomor Induk Kependudukan (NIK) belum valid. Terhadap 10,4 juta data pemilih tersebut.

KPU bersama Kementerian Dalam Negeri diberikan waktu untuk membereskannya dalam waktu 30 hari atau selambatnya 4 Desember sesuai saran dan pendapat dari Bawaslu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement