REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Bank Ekonomi) membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 257,4 miliar untuk periode sembilan bulan pertama 2013, meningkat 32 persen dibanding periode yang sama 2012 yang mencapai Rp 195,2 miliar.
Kepala Komunikasi Bank Ekonomi Wahyu Adiguna dalam keterangannya tertulisnya, di Jakarta, Rabu (13/11), menyebutkan pendapatan operasional meningkat sebesar Rp178,8 miliar yang berasal dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga.
Pendapatan bunga bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 mencapai Rp 850,3 miliar, meningkat 23 persen atau Rp 156,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Peningkatan itu terutama berasal dari kenaikan saldo rata-rata kredit yang diberikan.
Pendapatan non bunga mencapai Rp 146 miliar untuk periode sembilan bulan berakhir 30 September 2013, meningkat 18 persen atau Rp 22,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Peningkatan itu berasal dari transaksi dalam valuta asing dan kenaikan pendapatan provisi dan komisi terutama dari produk bancassurance.
Simpanan dari nasabah per 30 September 2013 meningkat sebesar Rp 2,60 miliar atau sebesar 12 persen menjadi Rp 23,56 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2012. Sementara itu kredit yang diberikan kepada nasabah per 30 September 2013 meningkat sebesar Rp 2,16 miliar atau 13 persen menjadi Rp 19,37 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2012.
Bank Ekonomi didirikan pada tahun 1989 dengan nama Bank Mitra Raharja. Bank ini telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dimana 98,94 persen sahamnya dimiliki oleh HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited selaku anak perusahaan dari HSBC Holdings Plc. Bank Ekonomi memiliki lebih dari 2.500 karyawan yang tersebar melalui 101 kantor cabang di 31 kota seluruh Indonesia.