REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2014 mengalokasikan anggaran untuk sekolah gratis berkisar Rp 400 – Rp 500 miliar. Alokasi tersebut mencapai sekitar 50 persen dari total anggaran sektor pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, “Anggaran pendidikan Sumatera Selatan tahun 2014 mengalami kenaikan. Anggaran tahun ini mencapai Rp 806 miliar atau meningkat dari anggaran pendidikan tahun lalu sebesar Rp 780 miliar,” ujarnya Rabu (13/11)
Menurut Widodo peningkatan jumlah anggaran sektor pendidikan tersebut sudah ditetapkan berdasarkan hasil rapat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 oleh DPRD Sumsel.
“Dari total anggaran pendidikan tersebut yang terbesar untuk sekolah gratis. Jumlah persis untuk sekolah gratis saya lupa tapi berkisar Rp 400 sampai Rp 500 miliar,”” katanya.
Dari jumlah untuk alokasi anggaran sektor pendidikan tersebut ada peningkatan sekitar Rp 26 miliar. “Peningkatan anggaran ini untuk merealisasikan berdirinya Akademi Komunitas Negeri Sumsel yang akan dimulai September 2014,” tambah Widodo.
Selain untuk sekolah gratis menurut Widodo, anggaran sektor pendidikan juga akan dialokasikan untuk program beasiswa pendidikan strata (S)1, S2 dan S3. “Pada tahun 2014 Dinas Pendidikan Sumatera Selatan juga menganggarkan untuk pembangunan unit sekolah baru SMA dan SMK di beberapa daerah,” ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan pemerintah provinsi akan mendirikan Akademi Komunitas Negeri (AKN) pada 2014. Pembangunan AKN ini merupakan amanat dari UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.
“Pada September 2014 Sumatera Selatan akan memiliki Akademi Komunitas Negeri . AKN dapat menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak kurang mampu secara ekonomis dan akademis,” katanya.
Menurut Alex Noerdin setelah melaksanakan program sekolah gratis sejak SD sampai SMA, Sumatera Selatan akan memiliki Akademi Komunitas Negeri yang akan mendidik anak-anak kurang mampu secara ekonomis dan akademis sehingga mereka dapat bersaing dalam dunia kerja.
“Masa lima tahun hingga 10 tahun ke depan, persaingan semakin berat, biar mereka ini tidak kalah bersaing kita akan didik mereka di Akademi Komunitas. Selama menjalani pendidikan mereka bersaing dengan dirinya dulu di sekolah agar bisa survive,” kata Alex Noerdin yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo.
Alex Noerdin menjelaskan, selama ini para lulusan SMA dan SMK yang mengalami dua kekurangan secara ekonomi dan akademis sudah semestinya dibantu, agar mereka memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk mencari nafkah.
“Jika mereka memiliki kemampuan dan keterampilan tentu tidak akan menjadi beban keluarga dan pemerintah. Insya Allah September tahun depan Akademi Komunitas Negeri Sumatera Selatan sudah bisa berjalan,” tambah Gubernur Sumsel.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Widodo, AKN ini sebenarnya sudah bisa dijalankan tahun 2013, namun karena masih terkendala dari pusat, baru dilaksanakan tahun depan.
“Kita berharap pendirian AKN di Sumsel tidak molor lagi. Untuk kampus AKN nanti gedungnya akan kita bangun sendiri. Untuk sementara tahun depan AKN ini menggunakan fasilitas dan gedung di BLPT,” katanya.
Widodo juga berharap AKN tidak hanya ada dan berdiri di Kota Palembang saja. “Kita harapkan AKN ini bisa berdiri di semua kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.