REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hujan yang mengguyur Kota Bekasi sejak pukul 13.00 WIB, menyebabkan ribuan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nurul Jannah, Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Bekasi Selatan terendam air setinggi 50 sentimeter.
Kondisi ini semakin diperparah dengan kawasan resapan air yang berubah fungsi menjadi kawasan perumahan elite. "Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak perumahan Summarecon berdiri saja. Saluran gorong-gorong menjadi tidak mengalir bahkan tersumbat," ungkap penjaga makam, Junaedi, Rabu (13/11).
Menurutnya, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua tahun ini. Namun, saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.
Akibat seringnya tergerus air, sambungnya, sekitar 30 makam kondisinya mulai rusak. Dia menjelaskan, hingga saat ini belum ada perhatian sama sekali dari pihak Pemerintah Kota Bekasi. "Sudah bosan saya mas. Tidak ada tanggapan sama sekali dari Pemkot. Berapa kali wartawan yang datang untuk meliput pun seakan percuma," katanya.
Menurutnya, kondisi saluran air di dekat TPU ini mampet semenjak perumahan elite tersebut berdiri. Hujan sesaat saja, lanjutnya, air langsung meluber ke dalam area pemakaman seluas 2.385 meter persegi itu.
Dia menegaskan, berharap ada tindakan serius yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya, apabila dibiarkan, tidak menutup kemungkinan makam yang ada bisa amblas dan rata dengan tanah.