Kamis 14 Nov 2013 16:57 WIB

Asing Disinyalir Mulai Masuk ke Politik Indonesia

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Citra Listya Rini
Elite Politik
Foto: malaysianreview.com
Elite Politik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Negara asing diduga saat ini tak hanya menguasai perbankan dan sumber daya alam Indonesia saja. Pengaruh asing disinyalir telah memasuki ranah perpolitikan di dalam negeri. 

"Awalnya SDA (sumber daya alam) yang dikuasai asing di mana-mana, lalu geser ke perbankan itu ada gandengan asingnya. Sekarang ke ranah politik," kata Pengamat Politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Asep Warlan di Bandung, Kamis (14/11).

Menurut Asep, asing ini juga disinyalir telah "bermain mata" dengan sejumlah partai politik di Indonesia. Namun, bukti itu belum kuat. ''Tapi ada beberapa pihak yang mengatakan untuk pilpres dan pileg 2014 sudah banyak pihak atau orang yang berinves untuk politik," ujarnya.

Asep menambahkan pihak asing sudah menetapkan partai politik mana dan caleg yang akan mereka intervensi. Mengenai partai yang mana, kata dia, orang (caleg) mana, lalu berapa rupiah dana yang dibutuhkan sudah diukur oleh pihak asing tersebut.

Asep mengatakan indikasi keterlibatan pihak asing dalam perpolitikan di tanah air bisa dilakukan dengan memberikan bantuan dana. Yakni, anggarannya kuat sekali disitu. Dengan mereka memberikan anggaran pasti ada misi lain. ''Kalau Anda memberikan dana maka tolong perhatikan kepentingan kami," katanya.

Dikatakan Asep, keterlibatan pihak asing dalam perpolitikan nasional ini dilakukan dengan cara jalur yang tidak resmi. Karena, kalau mereka yang diberikan bantuan dana jadi anggota legislatif atau presiden oleh pihak asing akan memudahkan komitmennya. 

Asep mengatakan, kalau pihak asing sudah mendominasi ranah politik nasional maka semua aspek di bangsa ini akan tergadaikan. "Wah sudah tergadaikan semua aspek bangsa ini. Apa yang bisa dipertahankan oleh bangsa ini," tegasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement