Jumat 15 Nov 2013 00:00 WIB

Red: Agung Sasongko

Muslim Korea Butuh Masjid dan Makanan Halal

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perkembangan Islam di Korea Selatan begitu pesat. Namun, industri halal belum dibangun begitupula dengan masjid.

Ini menjadi kebijakan strategis ke depan yang diharapkan segera diimplementasikan pemerintah Korea. Seperti misal memulai memperbanyak restoran halal dan masjid.

Kebijakan ini menjadi krusial, mengingat  Korea Selatan juga memiliki misi untuk lebih banyak menarik mahasiswa Timur Tengah untuk belajar di sana. Sejauh ini, banyak mahasiswa Muslim yang belajar di sana.

"Islam merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Yang dirasakan, mereka sulit mendapatkan makanan halal dan terlalu sedikit masjid," kata Park Hyeon, anggota kelompok mahasiswa El Naafidha College, seperti dilansir The National, Kamis (14/11).

Menurut Hyeon, banyak mahasiswa Muslim yang mengalami kesulitan mencari makanan. Bahkan mereka tidak mengkonsumsi daging sama sekali. "Pola makan mereka buruk sekali," kata dia.

Studi yang dipublikasikan baru-baru ini mengungkap kekurangan masjid dan makanan halal menjadi kendala utama yang dihadapi mahasiswa Muslim di Korea. Kendala lain adalah bahasa dan kesalahpahaman tentang Islam.

Menurut Korea Muslim Federation ( KMF ) , yang didirikan pada tahun 1967 , ada sekitar 120.000 hingga 130.000 Muslim yang tinggal di Korea Selatan , baik pribumi dan orang asing.

 

Footage  : Youtube