REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin mengatakan kericuhan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang sengketa pilkada Maluku merupakan imbas dari hilangnya kepercayaan masyarakat.
"Ini imbas kepercayaan masyarakat yang tumbuh terhadap MK," kata Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (14/11).
Nurul pribadi percaya MK sudah berupaya memulihkan masyarakat. Dia yakin MK tidak akan melakukan kesalahan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Akil Mochtar. "MK tidak mungkin melakukan kebodohan yang sama," ujarnya.
Pascakasus Akil, MK terus menjadi sorotan publik. Nurul mengatakan MK harus menyadari bahwa setiap keputusan yang mereka buat merupakan pertaruhan kredibilitas. "Kalau MK membuat keputusan yang melanggar ini pertaruhan," katanya.
Sidang Pemilukada Provinsi Maluku di Mahkamah Konsitusi (MK), Kamis (14/11), berujung rusuh. Sejumlah massa mengamuk hingga merusak fasilitas di ruang sidang.
Peristiwa berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Persidangan yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva awalnya berlangsung tertib dan aman. Namun, massa pendukung salah satu pasangan calon yang berada di luar ruangan mulai melakukan aksi anarkis.