Kamis 14 Nov 2013 20:07 WIB

Rusia dan Mesir Inginkan Penyelesaian Politik Perang Suriah

Pengungsi Suriah di Desa Al Marj, Lembah Bekaa, Lebanon.
Foto: EPA/Lucie Parsaghian
Pengungsi Suriah di Desa Al Marj, Lembah Bekaa, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rusia dan Mesir, Kamis, bersikeras penyelesaian politik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang Suriah, sementara diplomat Moskow menyerukan pembicaraan perdamaian digelar sesegera mungkin.

Rusia menginginkan sebuah "konferensi internasional digelar sesegera mungkin untuk membuka dialog politik" yang dapat menyelesaikan krisis Suriah, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam kunjungannya ke Kairo.

Lavrov mengatakan penyelesaian politik bagi perang itu juga akan membantu mewujudkan kestabilan di wilayah tersebut.

Nabil Fahmy, Menteri Luar Negeri di pemerintahan sementara Mesir, mengatakan Kairo menentang setiap intervensi militer di Suriah."Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bekerja menciptakan sebuah solusi politik" untuk mengakhiri perang, katanya.

Konflik yang telah berlangsung selama 32 bulan di Suriah itu telah menewaskan lebih dari 120 ribu orang, jutaan yang lain terpaksa meninggalkan rumah mereka dan puluhan ribu warga sipil terjebak di daerah-daerah yang terkepung.

Blok oposisi utama negara yang dilanda perang itu, Koalisi Nasional, Senin, mengatakan pihaknya akan menghadiri konferensi perdamaian Jenewa dengan syarat Presiden Bashar al-Assad mengundurkan diri dan tidak terlibat dalam setiap proses transisi.

Namun rezim Suriah menegaskan pengunduran diri Bashar dari kekuasaan tidak untuk dibahas, dan menyampaikan kemauan untuk menghadiri pembicaraan perdamaian yang diusulkan itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement