REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, negaranya bisa mendapatkan manfaat dari stabilitas yang bisa diraih kembali Mesir, sewaktu ia dan Menteri Pertahanan Rusia melakukan kunjungan bersejarah ke Kairo untuk melakukan pembicaraan dengan para sejawat mereka di Mesir.
Pertemuan hari Kamis (14/11) itu berlangsung di tengah-tengah ketegangan dalam hubungan antara Mesir dan pendukung lamanya, Amerika, yang bulan lalu sempat membekukan ratusan juta dolar bantuan yang umumnya militer sebagai tanggapan atas kekerasan yang berlangsung di Mesir, seperti dilansir VOA.
Militer Mesir menggulingkan presiden Mohamed Morsi yang terpilih secara demokratis Juli lalu, dan melancarkan operasi penumpasan terhadap para pendukungnya yang mengakibatkan ratusan orang tewas. Pemerintah sementara kemudian memberlakukan negara dalam keadaan darurat dan jam malam untuk memulihkan ketertiban. Setelah tiga bulan, langkah-langkah itu dicabut Selasa lalu.