REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Ledakan bom mobil menewaskan seorang ulama Angkatan Udara Libya di kota wilayah timur, Benghazi, Kamis. Demikian kata beberapa petugas medis.
Pemboman itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan terhadap personel pasukan keamanan di kota kedua Libya tersebut.
''Sheikh Muftah al-Fitouri, pengkhutbah di pangkalan udara Benina di Benghazi, diumumkan tewas di Rumah Sakit Al-Jala,'' kata juru bicara Fadia al-Barghathi.
Pada 6 November, seorang perwira intelijen Libya juga tewas dalam ledakan bom mobil di kota itu. Korban tewas sekitar tiga hari setelah seorang rekannya mengalami nasib serupa.
"Perwira Abusif al-Mabruk tewas akibat luka-lukanya," kata juru bicara Rumah Sakit Al-Jala, Fadia al-Barghathi, kepada AFP.
Tiga hari sebelumnya pada 3 November, seorang perwira intelijen militer bernama Suleiman al-Fissi juga tewas ketika bom yang dipasang di mobilnya meledak. Pemboman itu juga melukai serius istri dan kedua anaknya.
Pemerintah baru Libya hingga kini masih berusaha mengatasi banyaknya individu bersenjata dan milisi yang memperoleh kekuatan selama konflik bersenjata yang menggulingkan Muammar Gaddafi.