REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya mengandalkan cerita cinta yang begitu kuat, Rama Soeprapto selaku sutradara drama musikal "Prahara Cinta Badai Kasih" juga memanfaatkan teknologi.
Skenografi (panggung yang bisa berputar) dan video mapping juga jadi andalan sutradara yang sebelumnya sukses menggelar pementasan "Padusi" dan "Timun Mas".
Selain dukungan teknologi, Rama juga jeli melihat potensi yang ada dimiliki pemainnya. Tak ayal, Rama yang melihat dua pemeran utama laki-lakinya (Marcell Siahaan dan Rio Dewanto) memiliki keahlian bela diri, terpikir untuk memasukkan adegan laga di pementasan tersebut.
"Itu terpikir di tengah jalan. Mau masukin unsur martial art," kata Rama Soeprato di sela-sela latihan pementasan "Prahara Cinta Badai Kasih", Kamis (14/11), di Jakarta.
Martial art dan teater sebut Rama merupakan kolaborasi yang tepat. Martial art sendiri berasal dari rakyat. Sedangkan teater dulunya adalah hiburan yang disuguhkan untuk raja.
"Nah saya mau kawinkan itu, sesuatu yang untuk raja dikawinkan dengan yang berasal dari rakyat," jelas Rama.
"Ditambah dengan lighting dan sound juga musik. Saya ngebayanginya bakal keren banget," jelas Rama antusias.
"Prahara Cinta Badai dan Kasih" akan digelar pada 22-24 November 2013 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.