REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang narapidana kasus pembunuhan yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, kabur. Napi diketahui bernama Ahmad Yusuf alias Oji (41 tahun), warga Kramat Pulo Dalam 2 RT 14 RW 05 Kelurahan Kramat Kecamatan Senen Jakarta Pusat, diketahui kabur Kamis (14/11) petang.
Hingga kemarin aparat keamanan masih melakukan pencarian. ''Kita masih melakukan pencarian,'' jelas Kapolres Cilacap AKBP Andry Triaspoetra melalui Kasat Reskrim AKP Agus Puryadi, Jumat (15/11).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah, Hermawan Yunianto, menyebutkan napi tersebut diperkirakan kabur saat diminta membuang sampah di luar bangunan LP, pada Kamis siang. ''Informasi yang kita dapat, napi tersebut sebelumnya memang biasa diminta membuang sampah oleh petugas LP. Rupanya, kepercayaan tersebut telah disalahgunakan oleh yang bersangkutan untuk kabur,'' katanya.
Petugas LP baru mengetahui napi tersebut kabur setelah petugas LP menggelar apel sore sekitar pukul 17.00 WIB. Mengetahui hal itu, petugas LP segera melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Nusakambangan yang diteruskan ke Kepolisian Resor Cilacap. ''Masih dilakukan pencarian terhadap napi tersebut. Semoga masih ada di Pulau Nusakambangan,'' katanya.
Menurutnya, napi yang kabur tersebut tercatat di LP Batu sebagai napi yang divonis hukuman penjara selama 20 tahun, karena kasus pembunuhan. Saat ini, napi tersebut telah menjalani 12 tahun masa hukuman, sehingga bisa mengikti program asimilasi. ''Karena sudah menjalani program asimilasi, maka yang bersangkutan memang diizinkan bekerja di luar,'' jelasnya.
Meski demikian dia mengakui, mestinya saat bekerja di luar LP, yang bersangkutan tetap harus di bawah pengawasan petugas. ''Jadi bagaimana pun, kerjadian ini tetap disebabkan kelalaian petugas yang seharusnya mengawal,'' katanya.
Terkaitnya dengan kaburnya napi tersebut, Kapolres menyatakan telah mengerahkan sejumlah personil. Mereka juga disebar ke sejumlah titik penyebarangan maupun tempat-tempat yang dimungkinkan bisa untuk menyeberang ke kota Cilacap. ''Kita sudah tutup semua akses keluar masuk Nusakambangan. Mudah-mudahan saja masih di dalam (Nusakambangan),'' katanya.