REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih akan menerbitkan obligasi negara senilai Rpn22 triliun hingga akhir tahun 2013 untuk memenuhi target pembiayaan dalam APBN 2013. "Pembiayaan dari penerbitan obligasi negara masih kurang sekitar Rp 22 triliun lagi," kata Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan usai peluncuran Buku Daftar Rencana Proyek Infrastruktur atau PPP Book di Jakarta Convention Center, Jumat (15/11).
Ia menyebutkan pemerintah masih akan melelang obligasi negara atau surat utang negara (SUN) biasa sebanyak dua kali hingga akhir tahun, sementara SUN dalam valuta asing (valas) masih sekali lagi. "Nanti tanggal 25 November 2013 ada lelang SUN biada, untuk yang domestik masih ada dua kali lagi," tegas Robert Pakpahan.
Sebelum tanggal 25 November, pada 19 November 2013, pemerintah juga akan menjual lima seri SUN melalui lelang dengan jumlah indikatif Rp 8 triliun. Lima seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN12141107 (penjualan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 7 November 2014.
Seri FR0069 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 7,88 persen, dan akan jatuh tempo 15 April 2019. Seri FR0070 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,38 persen dan akan jatuh tempo 15 Maret 2024.
Seri FR0071 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 9,00 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2029. Seri FR0067 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,75 persen dan jatuh tempo 15 Februari 2044.