REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepolisian Resor Kota Surakarta sedang melakukan penyelidikan kasus perusakan sebuah depot jamu milik Yono di Jalan Slamet Riyadi Laweyan Solo oleh sekelompok orang tidak dikenal.
"Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku kasus perusakan sebuah depot jamu di Laweyan itu," kata Kepala Polsek Laweyan Kompol Yuswanto Ardi, di Solo, Jumat (15/11). Menurut dia, peristiwa aksi perusakan tersebut terjadi pada Kamis (14/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Polisi setelah mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menemukan sebilah pedang yang tertinggal di lokasi kejadian.
Sebilah pedang tersebut diduga kuat dijadikan aksi perusakan oleh pelaku yang menyebabkan beberapa barang di depot jamu itu, mengalami rusak. Polisi selain menyita sebilah pedang, juga beberapa batu, dan becahan kaca etalase sebagai barang bukti.
Sementara menurut warga setempat kejadian perusakan depot jamu tersebut juga menyebabkan salah seorang tukang parkir mengalami luka sobek ditanganya diduga terkena sabetan pedang. Korban langsung dibawa ke rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, kata warga, pemilik depot mengalami kerugian materi diperkirakan sekitar Rp 20 juta, dan beberapa unit kendaraan milik pengunjung juga dirusak oleh kelompok massa tak dikenal itu.
"Kelompok orang tak dikenal tersebut dengan mengendarai sepeda motor setibanya di depan depot jamu itu, langsung merusak estalase dan botol-botol minuman, mereka kemudian peninggal lokasi," kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya.