Sabtu 16 Nov 2013 07:10 WIB

Guru SD Tulungagung Pukul Siswi Anak Pejabat

Pemukulan
Foto: pt-bandung.go.id
Pemukulan

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seorang oknum guru SD di Tulungagung, Jawa Timur, memukul salah satu siswinya yang kebetulan anak pejabat daerah setempat, Rabu (13/11), menggunakan penggaris kayu hingga korban mengalami luka memar pada bagian kaki.

Meski kasus itu tidak sampai berlanjut ke ranah hukum, namun insiden pemukulan tersebut sempat disesalkan oleh pihak wali murid.

Suyanto, Kabag Kesra Pemkab Tulungagung yang juga ayah kandung siswi kelas III korban pemukulan tersebut mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan maaf dari oknum guru bersangkutan. "Iya, tapi yang penting gurunya sudah minta maaf dan menyadari kesalahannya. Saya juga tidak ingin memperpanjang urusan (ke ranah hukum)," jawab Suyanto, kemarin.

Suyanto menegaskan kecewa terhadap perlakuan kasar oknum pendidik bernama Saiful Aziz tersebut. Menurutnya, tindakan pemukulan terhadap siswa, sekalipun berulah nakal atau melakukan pelanggaran, adalah berlebihan. "Jangan sampai yang seperti ini terulang lagi," katanya.

Peristiwa pemukulan menggunakan alat penggaris kayu sepanjang satu meter itu terjadi pada saat jam pelajaran menggambar, Rabu (13/11). Saat itu, siswi L yang putri pejabat itu mengumpulkan buku gambar di meja guru, sama seperti yang dilakukan siswa-siswi lain sekelasnya.

Namun entah karena melakukan kesalahan apa, guru Saiful Aziz tiba-tiba memukulkan penggaris kayu ke arah kaki L saat berjalan hendak kembali ke bangkunya. Peristiwa pemukulan itu membuat kaki L memar dan ia spontan menangis. Putri mantan Kabag Humas Pemkab Tulungagung itu bahkan sempat trauma, sampai sang guru datang ke rumahnya dan menyampaikan permintaan maaf secara lisan.

"Saya sudah bertemu dengan orang tuanya dan menyampaikan permohonan maaf. Saya khilaf," aku Saiful Aziz enggan berkomentar banyak mengenai kasusnya. Ia mengaku hanya pasrah jika atas insiden itu dijatuhi sanksi kedinasan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement