Ahad 17 Nov 2013 22:45 WIB

PAN Bahas Koalisi Capres Pasca-Pemilu Legislatif

Rep: Yulianingsih/ Red: Heri Ruslan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa menyampaikan pandangan pada Temu Kader PAN se-Jabotabek, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad 17/2).
Foto: ANTARA/Wahyu Putro
Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa menyampaikan pandangan pada Temu Kader PAN se-Jabotabek, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad 17/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- DPP  Partai Amanat Nasional (PAN) baru akan membahas koalisi dengan partai lain dalam hal calon presiden dan calon wakil presiden setelah Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.

Meski begitu PAN saat ini sudah melakukan penjajakan koalisi dengan beberapa tokoh potensial capres dan juga partai.

"Negosiasi politik untuk Cawapres atau Capres akan dilakukan setelah Pileg," ujar Wakil Ketua Umum DPP PAN, Drajad Wibowo usai temu kader PAN DIY di Yogyakarta, Ahad (17/11).

Menurutnya, Rakernas DPP PAN sudah final memutuskan mengusul Ketua Umum PAN Hatta Radjasa sebagai Capres. Hingga saat ini PAN kata Drajad sudah melakukan komunikasi politik dengan beberapa tokoh Capres dan Cawapres yang muncul termasuk Prabowo dan Joko Widodo.

Namun kata dia, pertimbangannya terkait Jokowi tersebut Pencapresan di tubuh PDIP tergantung Ketua Umumnya Megawati. Jokowi sendiri belum tentu dicalonkan oleh partai tersebut. Karenanya koalisi dalam pencapresan mendatang akan melihat calon yang potensial.

Karenanya, meski PAN mengusul Hatta sebagai Capres namun posisi itu bisa berubah dalam komunikasi politik dengan Capres atau partai politik lain tersebut. Sehingga kata dia, bisa Hatta menjadi Cawapres.

Sementara itu Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkonsetrasi untuk memenangkan Pileg 2014. "Namun temen-teman di  partai memang sudah menjajagi koalisi dengan partai lain meski belum final," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement