REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mendesak adanya penyelidikan internasional mengenai kematian pendahulunya, Yasser Arafat, pada 2004. Demikian kata Komite Sentral Faksi Fatah, pimpinan Abbas, Ahad (17/11).
''Dalam kunjungannya ke Ibu Kota Mesir, Kairo, baru-baru ini, Abbas meminta Sekretaris Jenderal Liga Arab agar mengaktifkan resolusi lama organisasi tersebut untuk membentuk komite penyelidikan internasional mengenai kematian Arafat,'' kata Nabul Abu Rudeinah, Juru Bicara Abbas dan Komite Sentral, sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin pagi.
Arafat meninggal di satu rumah sakit Prancis di dekat Paris akibat gangguan darah. Namun, pemeriksaan barang-barang miliknya dan kemudian penggalian kerangkanya untuk analisis lebih lanjut tahun lalu menunjukkan ia mungkin telah diracuni dengan radioaktif polonium-210.
Dua pekan lalu, panel penyelidikan Palestina menuduh Israel berada di belakang kematian Arafat sebagai satu-satunya tersangka pertama dan mendasar.