REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Intelejen Australia berhasil meretas telepon seluler milik para pejabat Indonesia. Termasuk ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Kristiani Herawati, Wakil Presiden Boediono, mantan dubes RI di AS Dino Patti Djalal dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Demikian laporan harian Guardian yang terbit Senin (18/11). Dalam laporan yang berdasarkan dokumen berbentuk slide itu misalnya terlihat bagaimana intel Australia berhasil menyadap satu telepon dari Thailand untuk Presiden SBY.
Tapi, telepon itu tidak berhasil mengungkap apa isi pembicaraan karena hanya berlangsung kurang dari semenit. Dalam slide lain, ada satu grafik yang berisi data telepon Presiden SBY selama 15 hari di Agustus 2009.
Terungkap pula CDR (call data records) yang berisi data nomor yang menelepon dan ditelepon, durasi telepon, SMS. Ada tulisan yang berisi perintah 'Must have content' di dalam satu dokumen itu.
Satu slide juga menyatakan, Defence Signals Directorate atau DSD yang sekarang sudah berganti nama menjadi Australian Signals Directorate mengatakan peralatan penyadapan mereka masih kurang.
Intelejen Australia membandingkan, kalau peralatan sadap mereka kalah canggih dibandingkan Amerika Serikat dan Inggris.