Senin 18 Nov 2013 18:37 WIB

Dua Turis Cina Jadi Korban Bus Masuk Jurang di Pecatu

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: stjosephpost.com
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Beno Lauhanapessy mengemukakan bahwa mesin bus mati saat melewati tanjakan sehingga melaju mundur dan terjun ke jurang sedalam 20 meter di kawasan Pecatu, Kabupaten Badung, Senin sore.

"Dari penuturan beberapa saksi, mesin bus itu sempat mati mesinnya. Sopir mencoba untuk menghidupkan kembali tetapi tidak bisa naik dan akhirnya jatuh ke jurang," katanya.

Diduga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan saat melewati tanjakan dan turunan yang curam.

Bus kemudian bergerak mundur dan menghantam pagar besi pembatas hingga terpental dan terjun bebas ke jurang sekitar pukul 15.00 Wita. Pada saat itu, rombongan turis asal China tersebut diperkirakan akan menunju Pura Uluwatu setelah sebelumnya mengunjungi Pantai Suluban, Pecatu.

Pihak Ditlantas Polda Bali belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan.

"Kami belum tahu apa penyebab kecelakaan, apa karena rem blong atau karena kesalahan manusia," ucapnya.

Bus dengan nomor polisi DK-9251-A itu mengangkut 15 orang penumpang yang semuanya merupakan warga negara Cina.

Akibat kecelakaan tragis itu, empat orang tewas di antaranya Agus Bachtiar Surachman (sopir), Elin (pemandu wisata sebelumnya diberitakan kernet), dan dua turis asal Cina yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Seluruh korban saat ini telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di antaranya "Bali Internastional Medical Center" (BIMC) di Kuta, Rumah Sakit Kasih Ibu Kedonganan, dan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement