Senin 18 Nov 2013 18:49 WIB

Angkot 'Ngetem' Jadi Biang Kemacetan di Pasar Ciputat

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Angkot ketika ngetem sembarangan. Ilustrasi.
Foto: dunialama.wordpress.com
Angkot ketika ngetem sembarangan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) ternyata tidak cukup menyelesaikan persoalan kemacetan yang terjadi di Pasar Ciputat. Adanya ‘terminal bayangan’ di sekitar Pasar Ciputat kini ditengarai juga menjadi faktor penyebab utama kemacetan.

Nur Sholihin (26 tahun), pengguna jalan yang melintas di Pasar Ciputat mengatakan, meski PKL telah ditertibkan, kemacetan di Pasar Ciputat tidak berkurang sama sekali. Penertiban yang digadang-gadang akan bisa menyelesaikan persoalan kemacetan di Pasar Ciputat itu ternyata tak terbukti.

Menurutnya, keberadaan angkutan kota dan bus yang ngetem di bawah fly over menuju arah Lebak Bulus justru kini semakin menjamur.

“(Meski) PKL ditertibkan, tapi kalau mereka (angkutan kota dan bus) seenaknya gini ya sama saja. Macetnya nggak berubah,” ujarnya saat diwawancara Republika, Senin (18/11).

Sholihin yang sedang berangkat menuju kantornya di kawasan Lebak Bulus ini berpendapat, penertiban PKL yang telah dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan, Jumat (25/10) lalu, harus dibarengi dengan penertiban kendaraan umum yang ngetem sembarangan.

“Dishub juga harus ikut bertanggung jawab. Tempat PKL yang dulu kini juga jadi parkir liar,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Sukanta, mengklaim telah berusaha menertibkan angkutan kota atau bus yang ngetem sembarangan. Sukanta menilai, sopir angkutan umum yang kerap membandel dan tidak menaati peraturan. “Sudah kita lakukan, mereka (sopir angkutan umum) yang bandel,” katanya saat dihubungi Republika, Senin (18/11).

Dari pantauan Republika di lapangan, arus lalu lintas di sekitar Pasar Ciputat masih tampak macet, Senin (18/11) pagi. Di Jalan Ir H Juanda, arah menuju Lebak Bulus, banyak terdapat angkutan kota dan bus umum yang ngetem di bawah jembatan layang. Akibatnya, arus lintas menjadi padat. Kondisi ini diperparah dengan hanya adanya dua petugas Dishub Kota Tangsel yang berada di titik kemacetan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement