Senin 18 Nov 2013 20:07 WIB

Perdamaian Suriah Dijadwalkan Pertengahan Desember

Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: AFP
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon pada Senin mengatakan memperkirakan konferensi perdamaian mengenai konflik berdarah di Suriah diadakan pada pertengahan Desember dengan waktu pelaksanaan ditetapkan minggu depan.

"Saya belum dapat mengumumkan tanggalnya. Target kami ialah pertengahan Desember," kata Ban kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Lituania. Dia mengatakan utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi akan mencoba menetapkan tanggal dalam pertemuan dengan wakil Rusia dan Amerika Serikat pada 25 November.

"Mereka akan meninjau ulang dan, jika mungkin, saya berharap mereka akan bisa menetapkan satu tanggal sehingga saya dapat mengeluarkan pernyataan," kata Ban.

Pekan lalu, satu surat kabar Suriah melaporkan konferensi itu yang disebut Jenewa II akan diadakan pada 12 Desemebr tetapi tanggal itu belum dikonfirmasi secara resmi.

Masyarakat internasional telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mengajak para wakil pemerintah dan pemberontak ke meja perundingan tetapi tanggal-tanggal yang diusulkan belum juga mereka sepakati dan tanpa kejelasan.

Sementara itu dari Moskow diberitakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Senin membahas kerja sama untuk mempersiapkan satu konferensi internasional tentang Suriah dan putaran reguler pembicaraan mengenai program nuklir Iran, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Lavrov dan Kerry saling berbicara melalui telepon. Percakapan diselenggarakan atas prakarsa pihak AS, kata Kemlu Rusia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Menurut statistik PBB, lebih dari 100.000 orang tewas dalam perang saudara selama dua setengah tahun di Suriah. Jumlah pengungsi akibat konflik ini mencapai dua juta pada September.

Sementara itu Wakil Menlu Iran Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian berada di Moskow, tempat ia bertukar pandangan mengenai krisis Suriah dengan pejabar senior Rusia.

Selama keberadaannya, Amil-Abdollahian direncanakan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov --yang juga adalah utusan Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, demikian laporan Xinhua.

Para pejabat Iran dan Rusia telah menyelenggarakan beberapa pertemuan mengenai Suriah sejak meletusnya krisis di negara Arab tersebut pada Maret 2011.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement