Senin 18 Nov 2013 21:23 WIB

PBNU: Muhammadiyah Mitra NU

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Citra Listya Rini
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Asad Said Ali mengucapkan selamat kepada Muhammadiyah atas milad ke 101. Asad mengatakan usia satu abad merupakan suatu prestasi tersendiri. 

Dia mengatakan Muhammadiyah sebagaimana NU ikut dalam proses pembentukan Republik Indonesia. Ideologi Islam dan kebangsaan yang diusung kedua ormas besar tersebut menjadi pondasi bagi terbentuknya Indonesia. 

"Tidak banyak negara yang punya sejarah seperti kita. Mesir punya Al-Azhar, tapi itu universitas. Malaysia juga tidak punya. Inilah yang disebut dengan civil society atau masyarakat madani," kata Asad kepada Republika

Dia mengatakan NU dan Muhammadiyah ada bahkan sebelum partai muncul. Ini artinya, diminta atau tidak kedua ormas mempunyai komitmen negara yang tidak pernah luntur. 

Kedua ormas sama-sama anggota Partai Masyumi yang merupakan pendiri republik. NU dan Muhammadiyah juga memiliki peran besar dalam merumuskan Pancasila. 

"Muhammadiyah bersama NU adalah partner sekaligus kontrol bagi pemerintah. Kami tidak akan diam dan bersikap pasif. Namun, jangan yang mengritik dianggap oposisi. Kita bersama-sama menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Sukses Muhammadiyah adalah sukses NU. Sukses NU dan Muhammadiyah adalah sukses bangsa," kata Asad. 

Ormas, lanjut Asad juga mempunyai peran sebagai penjaga moral. Ketika partai dihujat, masyarakat mencari sandaran ke ormas. Menurutnya, perbedaan yang ada antara NU dan Muhammadiyah sebaiknya jangan diperuncing. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement