REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politik dinasti lahir dari sikap para pemimpin yang berubah mental menjadi pembesar dan penguasa. Pendapat itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto.
"Dulu saya saat jadi panglima ABRI menghapus dwi fungsi ABRI. Sekarang dwi fungsi politik juga harus dihapus," tutur Wiranto saat Curah Pendapat pada acara Training dan Rakernas Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) di Jakarta, Senin (18/11).
Menurutnya, pengurus partai harus mundur jika menjadi pemimpin atau menduduki jabatan negara. "Saya akan konsisten memberantas politik dinasti. Apakah Banten, di mana saja. Selama dalam kewenangan Indonesia, pasti saya berantas," kata mantan panglima ABRI dan menhankam Pangab ini.
Sebelumnya, Wiranto menyatakan akan memberantas politik dinasti jika terpilih menjadi Presiden periode 2014-2019.
"Saya antinepotisme dan tidak akan menerapkan politik dinasti," ujar calon presiden (capres) dari Partai Hanura ini.