Selasa 19 Nov 2013 13:46 WIB

Industri Keuangan Syariah Terbesar Dunia Dimiliki Dua Negara Ini

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
keuangan syariah/ilustrasi
Foto: alifarabia.com
keuangan syariah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Berdasarkan analisis Indikator Pembangunan Keuangan Syariah (IFDI) Thomson Reuters, Arab Saudi memiliki sektor keuangan syariah terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Aset keuangan syariah Arab Saudi mencapai lebih dari 270 miliar dolar AS pada 2012.

Jumlah tersebut terdiri dari aset perbankan syariah 217 miliar dolar AS, sukuk 22 miliar dolar AS dan dana syariah 18 miliar dolar AS. Arab Saudi juga masuk dalam jajaran sepuluh negara teratas yang memiliki infrastruktur pendidikan keuangan syariah, yakni tujuh universitas pendidikan sarjana syariah dan 22 lembaga kursus di bidang keuangan syariah.

Arab Saudi memiliki 12 makalah penelitian yang diterbitkan dalam tiga tahun terakhir. Managing Director Thomson Reuters Timur Tengah dan Afrika Utara, Russell Haworth mengatakan IFDI adalah indikator ekonomi Islam pertama yang menyediakan analisis untuk keperluan perusahaan dan dapat diandalkan bagi pengembangan industri keuangan syariah.

"IFDI dapat mengidentifikasi komponen pertumbuhan kritis industri keuangan syariah seperti yang diharapkan," Chief Excecutive Officer Perusahaan Pengembangan Sektor Swasta Islam, Khaled Al-Aboodi seperti dikutip Zawya, Selasa (19/11).

Arab Saudi, kata Al-Aboodi, duduk di garis depan industri keuangan syariah dan merupakan pusat terkemuka di banyak kategori. Namun dari hasil penelitiannya, beberapa area industri keuangan Arab Saudi membutuhkan perbaikan, terutama aspek tata kelola untuk membawa negara tersebut sejalan dengan pusat keuangan syariah. lainnya.

Kepala Pasar Modal Syariah Thomson Reuters, Sayd Farook mengatakan tidak seperti indikator keuangan syariah yang hanya fokus pada aset dan kinerja, IFDI memberikan nilai. semua aspek industri. "Penelitian awal kami menunjukkan Arab Saudi adalah salah satu pemimpin dalam industri keuangan syariah. Tapi dari sektor pemerintahan butuh perbaikan," kata dia.

Penelitian IFD memungkinkan para pembuat kebijakan dan praktisi untuk membandingkan diri dengan rekan-rekan mereka. Thomson Reuters berkomitmen memimpin muatan informasi dan analisis untuk mendukung industri keuangan syariah global dengan Arab Saudi menjadi fokus utama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement