REPUBLIKA.CO.ID, Crystal Renee lahir dan besar di lingkungan Kristen. Salah seorang adiknya, seorang pendeta. Bisa dikatakan kehidupan Renee cukup kental dengan tradisi Kristen.
Renee sempat menyaksikan tragedi 9/11. Saat itu, ia termasuk kebanyakan warga AS yang tidak tahu tentang ajaran Islam dan Muslim. "Yang saya pahami, Islam itu agama yang aneh dan orang-orang gila," kata dia seperti dilansir onislam.net, Selasa (19/11).
Selepas tragedi itu, Renee menjadi penasaran dengan Islam dan Muslim. Itu sebabnya, ketika ditawarkan bekerja di Mesir, ia pun menyanggupi. "Saya menyaksikan betapa bangganya seorang Muslim ketika mereka melaksanakan shalat. Mereka begitu banyak cinta dan kebahagiaan terhadap keyakinan mereka," kata dia.
Bagi Reene, itu merupakan hal baru. Tidak pernah ia melihat umat suatu agama yang begitu terbuka. Dalam hatinya, mulai muncul rasa kagum. Reene sadar apa yang dilakukannya ini tentu tidak begitu disukai keluarganya. Begitu pula warga AS lainnya, yang terlanjur dijejali pemberitaan negatif media massa AS.
"Saat itu, saya mulai membeli buku. Saya mencari informasi yang seimbangan tanpa ada tendensi apapun terhadap Islam dan Muslim," kata dia.
Suatu hari, Reene bertemu dengan mualaf yang bernama Lukeman Ali. Diskusi sejenak dengannya, Reene mendapatkan perspektif menarik. Melalui Lukman, Reene untuk kali pertama melihat Alquran.
Lukman pun meminta Reene membacanya. Lukman berikan panduan sehingga mempermudah Reene. "Saya selalu berterima kasih kepada beliau," kata dia.
Pada satu titik, Reene mulai intens membaca Alquran. Semakin membaca Alquran, Reene menemukan jawaban atas banyak pertanyaan dalam pikirannya."Satu hal yang luar biasa dalam Islam, kesetaraan," kata dia.
"Alhamdulillah, saya menemukan jalan kebenaran itu. Memang saya tidak memulainya dengan melaksanakan shalat atau apapun, saya memulainya dari hati dan pikiran," kata dia.
Menjadi Muslim, hidup Reene berubah. Ia pun merasa bersyukur dipertemukan dengan umat Islam. Beruntung bisa bekerja di perusahaan yang dimiliki Muslim. "Allah lah yang menunjukan jalan ini. Saya tak bisa berkata-kata soal ini," kenangnya.