REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Duta Besar Iran untuk Lebanon Ghadnfar Roknabadi, Selasa, mengonfirmasi tewasnya Atase Kebudayaan di Kedutaan tersebut Sheikh Ibrahim Al-Ansari dalam dua ledakan yang mengguncang pinggiran selatan di Beirut pada Selasa pagi.
Roknabadi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa ia "tak memiliki keraguan ledakan kembar tersebut ditujukan kepada kedutaan besar Iran" dan ia menuduh Israel berada di belakang kejahatan tersebut.
Direktorat Bimbingan Angkatan Darat Lebanon mengatakan dalam satu komunike bahwa "kedua ledakan itu terjadi di pinggiran selatan Beirut di dekat Kedutaan Besar Iran, yang mengakibatkan sejumlah kematian dan banyak kerusakan material".
Komunike tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam, menambahkan, "Pasukan keamanan menutup lokasi ledakan dan segera melakukan penyelidikan."
Menurut National News Agency (NNA), seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di satu tempat pakir di dekat kedutaan besar itu pada pukul 10.15 waktu setempat, lalu diikuti oleh serangan seorang lagi pembom bunuh diri yang meledakkan mobil yang diisi peledak di dekat kedutaan tersebut.
Satu sumber keamanan lokal memperkirakan berat bahan peledak itu, yang digunakan dalam serangan tersebut, sebanyak 100 kilometer TNT.
Penjabat Menteri Kesehatan Ali Hassan Khalil mengatakan jumlah korban jiwa akibat ledakan itu mencapai 23 dan sebanyak 146 orang cedera, tapi jumlah korban jiwa bisa bertambah lebih banyak lagi.