REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman ingin menciptakan kebersamaan dengan TNI. Salah satu tujuannya demi menghindari bentrok yang sering terjadi belakangan.
"Komandan-komandannya (diminta) untuk menyampaikan ke seluruh anggota ciptakan kebersamaan. Bisa lewat olahraga atau kegiatan apapun, sama-sama di lapangan sehingga menimbulkan keakraban," kata Sutarman usai menghadiri peringatan hari ulang tahun Bhayangkari ke 61 di Jakarta, Rabu (20/11).
Menurut jenderal polisi bintang empat itu, ada banyak cara untuk menciptakan kebersamaan seperti olahraga, jalan atau kegiatan musik bersama. "(Juga) Anjangsana, misal olahraganya (bergantian) di Polres, lalu di Batalyon, gantian seperti itu," ujarnya.
Sutarman mengaku telah berkoordinasi dengan Panglima TNI, menyusul adanya bentrokan antara kedua institusi itu di Karawang dan Jakarta Timur, Selasa (19/11). "Kita sudah koordinasi dengan Panglima TNI, siapa pun yang melakukan pelanggaran, kita tindak. Tersangka (oleh TNI) kita serahkan pada POM (polisi militer)," tegasnya.
Sebelumnya, enam anggota kepolisian mengalami luka-luka akibat bentrokan yang terjadi antara TNI dari Yonif Linud 305/Tengkorak Teluk Jambe dan Brimob Den B Cikole Jawa Barat, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11).
Bentrokan antara TNI dengan Polri yang terjadi di kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karawang tersebut dipicu akibat kesalahpahaman.
Sementara itu, seorang anggota Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur mengalami luka pada bagian kepala belakang saat melakukan penggerebekan kasus narkoba yang melibatkan oknum TNI di Hotel Puri Cataglak Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (19/11) pukul 01.30 WIB.
Sejumlah oknum TNI menyerang dan menganiaya personel kepolisian sebelum merampas senjata anggota dan melarikan diri.