Rabu 20 Nov 2013 23:00 WIB

Latihan Gabungan Pilot Tempur Indonesia Australia di Darwin Ditunda

Red:
Pesawat tempur
Pesawat tempur

DARWIN -- Latihan gabungan yang melibatkan pilot pesawat tempur dari Angkatan Udara (AU) Indonesia dan Australia (RAAF) di Darwin ditangguhkan. Menyusul pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memerintahkan penangguhan kerjasama dengan Australia terkait pencari suaka.

Latihan gabungan antar pilot jet tempur AU Indonesia – Australia dijadwalkan dimulai hari ini dan melibatkan 8 penerbang FA-18 Australia dan 6 penerbang F-16 Indonesia.

Tercatat ada lebih dari 200 personil militer dari kedua negara yang akan berpartisipasi dalam latihan gabungan bertajuk Elang AusIndo di Darwin.

Sebelumnya pada Selasa (19/11), Komandan Skuadron RAAF 75, Peter Mitchell mengatakan hubungan taktis dengan militer Indonesia sangat penting.

Dia menekankan hubungan antara Australia dan Pilot Indonesia yang sangat ramah.

"Kita tidak terlibat dalam isu kebijakan dan diplomatic,” katanya.

"Kita sangat menikmati kerjasama ini,”

Pesawat tempur rencananya akan dioperasikan dari landasan pacu markas RAAF di  Darwin dan latihan gabungan ini menurut rencana juga akan melibatkan anjing penerbang.

Juru bicara pertahanan Australia mengetahui situasi akan berubah namun mengatakan keputusan berada di pihak pemerintah Indonesia dan Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement