REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan yang terjadi di Karawang, Selasa (19/11), semakin menambah daftar insiden yang melibatkan anggota TNI dan Polri. Bukan kali itu saja anggota kedua institusi tersebut terlibat gesekan.
Anggota Komisi III DPR RI Gede Pasek Suardika menilai, bentrokan yang terjadi memperlihatkan kurang maksimalnya komunikasi dari level pimpinan ke bawahan.
Menurut dia, adanya keakraban dan saling dukung di antara kedua pimpinan institusi tersebut tidak terdistribusikan ke level bawah. "Perlu ada mekanisme yang lebih maksimal dari pimpinan," katanya, kepada Republika, Rabu (20/11).
Menurut Pasek, pimpinan TNI dan Polri perlu menemukan formulasi yang tepat untuk bisa mendistribusikan nilai-nilai ke level bawah.
Menurut dia, seharusnya hal itu tidak menjadi masalah. Sebab kedua institusi itu sama-sama berdasar garis komando. "Bisa lebih cepat. Karena di level pimpinan kan akur-akur saja," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Gede menyayangkan terjadinya bentrokan yang melibatkan anggota Polri dan TNI itu. Ia menilai, bentrokan bisa terjadi karena tidak bisa mengontrol faktor emosional.
Seharusnya, menurut dia, anggota kedua institusi bisa lebih menahan diri. "Mungkin juga karena rasa bangga akan korps yang belum proporsional," ujar mantan ketua Komisi III itu.