REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tak kunjung selesainya pembangunan jalan khusus angkutan batu bara oleh dua perusahaan PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Energi Prima Indonesia (EPI) mendapat perhatian Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin.
"Saya akan lihat langsung penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Jika mereka tidak sanggup kita akan cari investor lain," kata Gubernur Alex Noerdin.
Menurut Alex Noerdin pembangunan jalan khusus angkutan batu bara tersebut penyelesaiannya tinggal sedikit lagi, sangat disayangkan jila beralih ke investor lain karena investasi yang ditanamkan sudah cukup besar.
Sekretaris perusahaan PT SLR Danke Drajat secara terpisah, Rabu (20/11) menjelaskan, belum selesainya pembangunan jalan khusus angkutan batu bara yang dibangun anak perusahaan Servo Grup tersebut karena kendala faktor alam sehingga ada jalan yang kembali longsor karena hujan.
"Selain itu saat ini banyaknya perusahaan batu bara menghentikan produksi karena harga anjlok. Sehingga sebagian jalan yang dibangun PT Servo dan telah diresmikan Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu yang sudah bisa dilewati truk angkutan batu bara dengan kapasitas 20 ton sekarang tidak beroperasi," ujar Danke Drajat.
Menurut Danke, PT SLR tetap akan menyelesaikan pembangunan jalan tersebut dan sekarang perusahaan tengah menggandeng investor baru untuk penyelesaian pembangunan.
"Pembicaraan dengan investor baru tersebut sudah sampai tahap due diiligence dengan investor baru untuk melanjutkan proyek PT SLR. Perkembangan ini sudah kami laporkan ke Kepala Dinas pertambangan dan Pengembangan Energi Bapak Robert Heri."
Danke Drajat menjelaskan, PT SLR tetap akan menyelesaikan seluruh pembangunan jalan khusus angkutan batu bara sepanjang 116 km.
"Kami rencanakan pada Juni 2014 seluruh pembangunan jalan tersebut sudah selesai dan secepatnya perkembangannya akan kami laporkan langsung ke Gubernur Sumsel," katanya.