REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Departemen Kesehatan Filipina telah mengintensifkan vaksinasi dan pusat-pusat evakuasi di daerah yang terkena dampak topan Haiyan. Vaksinasi itu demi mencegah wabah penyakit apa pun, kata seorang pejabat senior pemerintah Selasa (19/11).
Menteri Kesehatan Enrique Ona mengatakan ancaman epidemi di masyarakat rentan yang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi buruk atau tidak memadai dan pengendalian vektor.
"Meskipun belum tercatat ada wabah, namun kami menginstruksikan tim baru dikerahkan untuk meningkatkan vaksinasi campak, tetanus , polio oral dan vaksinasi rabies di semua pusat evakuasi," katanya.
Ona juga mengumumkan rencana untuk membangun kembali atau merehabilitasi fasilitas kesehatan yang hancur atau rusak di wilayah Filipina tengah Visayas Timur, saat pemulihan awal sudah dimulai.
Dia mengimbau sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat memberikan sumber daya dan personel yang akan mengatasi kesenjangan serius dalam infrastruktur, peralatan dan tenaga kerja.
Lebih dari 10 juta orang di 10.560 desa di 44 provinsi terkena dampak Topan Haiyan (nama lokal Yolanda), yang melanda negara itu pada 8 November.
Penduduk yang terkena bencana, 3.990.000 mengungsi dan dilayani baik di dalam maupun di luar pusat-pusat evakuasi, di mana sebagian besar dari mereka berada di provinsi terparah Leyte dan Samar Timur .
Korban tewas akibat Topan Haiyan telah meningkat menjadi 3.982 pada Selasa. Sementara jumlah korban luka membengkak menjadi 18.267 orang, menurut angka yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina.