Rabu 20 Nov 2013 20:00 WIB

Serangan Sinai Tewaskan 10 Militer Mesir

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Sinai.
Foto: Aljazeera
Sinai.

REPUBLIKA.CO.ID, SINAI -- Serangan bom mobil menyasar sebuah konvoi kendaraan militer di perbatasan antara Mesir dan Gaza Palestina, serta Israel, Rabu (20/11).

Serangan di Kota el-Arish, Mesir itu menewaskan setidaknya sepuluh tentara dan melukai 35  personil keamanan.

Aljazirah melansir, bom mobil tersebut adalah bom bunuh diri. Dikatakan, ledakan besar menyasar sebuah truk militer yang memuat puluhan personil militer penjaga pintu perbatasan Mesir dengan Gaza Palestina dan Israel. Ledakan terjadi sekira pukul 07:45 waktu setempat.

Ketika itu, dikatakan para militer sedang melakukan pergantian tugas jaga. Sebagian diantara para petugas tidak berseragam. Para militer sebagian juga akan pulang ke kampung halaman lantaran bebas tugas.

Meski belum ada yang mengaku bertanggung jawab, serangan kesekian kali di Sinai Utara itu, menurut para pejabat di ibu kota Kairo dilakukan kelompok militan. Serangan ini diyakini bakal memicu peningkatan keamanan di pintu perbatasan Raffah.

Selain menghantam angkutan militer, Reuters melansir serangan bom lain juga menyasar pos pemeriksaan di ibu kota. Serangan Rabu (20/11), dinilai pemberitaan setempat sebagai serangan kelompok militan paling mematikan sepanjang tahun sekarang.

BBC News melansir, kelompok militan sengaja menyasar pos-pos militer Mesir.Di Sinai kelompok militan dikatakan memburu para militer Mesir terkait dengan keselamatan warga di Gaza.

Masih menurut BBC News, serangan demi serangan meningkat lantaran penutupan terowongan bawah tanah penghubung antara Gaza dan Mesir.Serangan di Sinai juga meningkat pascatransisi paksa pemerintahan Presiden Muhammad Mursi oleh Panglima Militer Abdel Fattah el-Sisi.

Diduga, kelompok sayap militer dari faksi Islam terbesar, Ikhwanul Muslimin (IM) sengaja melawan militer untuk mengembalikan lejitimasi kekuasan Mursi yang didukung faksi-faksi Islam.

Sementara itu di ibu kota, Kementrian Dalam Negeri Mesir merilis satu korban tewas pascaaksi unjuk rasa peringatan dua tahun Revolusi Mesir, Selasa (19/11). Dikatakan korban tewas adalah seorang pemuda berusia 20 tahun dengan luka tembak.

Kekerasan terbaru di Mesir terjadi saat kepolisian menghalau massa demosntrasi perayaan tumbangnya mantan Preisden Husni Mubarok 2011 lalu. Perasaan direncanakan terkonsenstrasi di Alun-alun Tahrir.

Namun perayaan itu berakhir rusuh setelah polisi membubarkan.Kepala Otoritas Ambulan Ahmed el-Ansari kepada Ahram mengatakan, korban tewas mengalami luka tembak di bagian kepala. El-Ansari mengaku mengantarkan korban ke Rumah Sakit Qasr -al-Aini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement