Kamis 21 Nov 2013 10:11 WIB

'Dihujani' Kritik, AMI Award Terus Melaju

AMI Awards
AMI Awards

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards merupakan salah satu penghargaan musik tertua di Indonesia.

Hujan kritikan terus menghinggapi ajang penghargaan yang tahun depan akan memasuki tahun ke-17. Kritikan yang terbesar biasanya dialamatkan pada faktor penilaian pemenang.

"Tiap acara yang ada faktor penilaian pasti kontroversial. Pasti ada yang tidak puas, ada yang gugat, terutama yang tidak menang atau yang tidak dimenangkan," kata Ketua AMI Awards Tantowi Yahya dalam acara Gathering AMI Award, Rabu (20/11) kemarin, di Jakarta.

Bahkan anggota Komisi I DPR ini menyebut gelaran Grammy Award yang telah memiliki sistem penjurian dan perhitungan suara yang baik, tidak lepas dari kritik.

"Grammy Award saja yang menggunakan penghitungan lembaga publik pasti dikritik. Grammy tidak pernah sepi dari hujatan dari para anggota dan industri-nya," kata Tantowi.

Meski begitu, Ia selalu terbuka terhadap kritik. Ia juga melakukan penyempurnaan di penyelenggaraan dan penilaian. Rencananya, AMI Awards ke-17 akan digelar di pertengahan tahun depan.

"Yang jelas kami berkomitmen untuk meningkatkan sistem penilaian, walau sekarang sudah transparan nanti akan kita buat lebih transparan lagi. Sesuai dengan tuntutan anggota dan masyarakat," ungkap Tantowi.

"Kita buat program AMI yang tidak bisa dikooptasi oleh kepentingan produser atau artis. AMI untuk semua, AMI tidak ada politik, kita berpihak pada yang terbaik," demikian Tantowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement