REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sejumlah kawasan Industri Batam yakni Batamindo, Panbil, Cammo, Tunas, Kamis (21/11) mendapat pengawalan ketat petugas pengamanan kawasan dibantu TNI dan Polri mengantisipasi razia oleh massa buruh yang berencana berunjuk rasa terkait penetapan UMK.

Pantauan Kamis, menunjukan di Batamindo, Mukakuning Batam dari lima pintu akses ke kawasan industri terbesar di Batam tersebut hanya dua yang dibuka dengan pengawalan ketat dan pagar kawat berduri, tiga lainnya ditutup.

Petugas memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke perusahaan, terutama yang tidak menggunakan pakaian pekerja.

Pada kawasan Panbil yang berdekatan dengan Batamindo, satu-satunya akses masuk juga dijaga ketat. Di depan pintu masuk terdapat tenda bagi petugas TNI-AD yang turut menjaga kawasan.

Sejumlah petugas kepolisian juga nampak turut menjaga kawasan yang berdekatan dengan mal dan perumahan mewah tersebut.

Sementara itu, di kawasan Cammo Industrial Park Batam Centre nampak lenggang. Pagar tertutup rapat ditambah dengan barikade kawat berduri.

Seorang pekerja, Manurung mengatakan di Kawasan Industri Tanjunguncang sempat ada upaya sweeping oleh massa buruh namun digagalkan pihak kepolisian. "Tadinya mereka mencoba masuk. Tapi dihalangi petugas dan mereka membatalkan sweeping," kata dia.

Sementara itu, Kantor Pemerintah Kota Batam dijaga ketat petugas kepolisian yang menyiagakan dua mobil penembak air.Pagar kawat berduri juga dipasang mengantisipasi aksi massa.

Namun, hingga pukul 10.15 WIB massa yang hendak berunjuk rasa belum sampai di kantor Pemerintah Kota Batam.

Ikuti Whatsapp Channel Republika