REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan simulasi kesiapsiagaan bencana regional Jawa untuk mewaspadai banjir menghadapi musim hujan.

"PMI memiliki relawan dengan kapasitas yang dibutuhkan saat terjadi bencana. PMI selalu siap support pemerintah," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Sumarsono melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/11).

Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Regional Jawa dilakukan dengan metode "table top exercise" atau gladi posko, pada Kamis di Pusdiklat PMI Jawa Tengah, Semarang.

Sumarsono menjelaskan, bahwa PMI memiliki peran penting saat terjadi bencana untuk membantu pemerintah. PMI memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya dalam menghadapi bencana dengan skala menengah-besar.

Menurut Sumarsono perlu antisipasi dini dengan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bencana dan meminta seluruh jajaran PMI waspada serta siaga. "Kita tidak mengharapkan adanya bencana, namun bila terjadi kita sudah siap sehingga meminimalisir dampaknya, baik korban maupun material," katanya.

Simulasi diikuti oleh PMI Jawa Tengah, PMI Banten, PMI Jawa Barat, PMI DKI Jakarta dan PMI Jawa Timur, dengan mengambil contoh meluasnya sungai Bengawan Solo yang selalu berdampak banjir di pemukiman penduduk sepanjang DAS (daerah aliran sungai).

Dalam simulasi, diskenariokan kondisi banjir dari hulu ke hilir. Tiap PMI kabupaten-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang dilintasi aliran sungai, menyampaikan kesiapsiagaan dan kapasitasnya, dalam hal sistem peringatan dini, informasi publik, personil, penyiapan bantuan dan sistem pelaporan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika