REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Partai Komunis yang berkuasa di Cina tidak membolehkan pejabat menggunakan dana publik untuk membeli peralatan perayaan tahun baru mulai dari alkohol hingga kembang api. Aturan ini dalam ngkah terbaru Beijing untuk menindak keras pemborosan dan korupsi.
Perintah itu juga mencakup pada perayaan Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek, atau Festival Musim Semi, yang dikenal luas di Cina. Kantor berita negara Cina, Xinhua melaporkan pada Kamis (21/11), dengan mengutip pengawas anti-korupsi partai, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin.
"Selama festival, skenario menggunakan dana publik untuk memberikan hadiah menyebar luas, menciptakan suasana yang tidak tepat, rakyat telah menyatakan pendapat yang kuat terkait itu," kata Xinhua.
Bunga, makanan dan tembakau juga termasuk dalam barang-barang yang dilarang dibeli pejabat dengan menggunakan dana publik. Perintah itu meliputi pejabat pemerintah dan departemen, perusahaan milik dan lembaga keuangan. Hanya saja pengecualian akan diberlakukan untuk orang-orang yang ingin "menghibur" orang lain dan karyawannya yang mengalami kesulitan keuangan, kata Xinhua.
Selama Tahun Baru Imlek, banyak warga Cina menyalakan kembang api dan petasan hingga satu pekan. Aktivitas perayaan itu mewarnai langit malam hari dengan ledakan berwarna cerah dan asap.
Presiden Cina Xi Jinping berupaya keras mengatasi meningkatnya kemarahan publik pada perilaku ilegal dan tidak etis dari pejabat partai, terutama mereka yang hidup dengan gaya flamboyan, yang sering dipandang sebagai tanda-tanda perilaku korup.
Sejak menjabat pada bulan Maret, Xi menyebut korupsi merupakan ancaman bagi kelangsungan partai dan bersumpah untuk tidak tebang pilih.