REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri, Tbk menargetkan pertumbuhan dana ritel sebesar 19-20 persen pada tahun depan. Bank berpelat merah tersebut mengaku pertumbuhan dana tahun depan akan lebih sulit karena likuiditas ketat.
Direktur Ritel dan Mikro Bank Mandiri, Hery Gunardi, mengatakan pertumbuhan dana ritel tahun depan akan lebih sulit karena suku bunga semakin tinggi.
Bank Indonesia (BI) terhitung sejak Juni 2013 telah menaikan BI Rate sebanyak 175 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen.
Hal tersebut direspons perbankan di tanah air dengan menaikan suku bunga dananya. "Suku bunga makin tinggi. Masalahnya cashnya agak susah," ujar Hery, Kamis (21/11).
Suku bunga yang tinggi menyebabkan bank-bank bersaing untuk mendapatkan dana pihak ketiga (DPK). Hery mengatakan kompetisinya semakin tinggi tetapi pasarnya tidak luas. "Jadi tahun depan likuiditas agak ketat," ujar dia.
Total DPK perseroan per kuartal III-2013 mencapai Rp 514,22 triliun, tumbuh 19,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 430,92 triliun.
Total dana murah per kuartal III-2013 mencapai Rp 330,74 triliun yang terdiri atas tabungan Rp 217,72 triliun dan giro Rp 113,02 triliun. Sementara deposito mencapai Rp 183,5 triliun.