Jumat 22 Nov 2013 10:16 WIB

Pergerakan IHSG Masih Dibayangi Kebijakan Stimulus Keuangan AS

Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/11) dibuka menguat 26,35 poin atau 0,61 persen menjadi 4.352,55 seiring dengan bursa di kawasan Asia, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,73 poin (0,93 persen) ke level 728,74.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan bahwa sebagian bursa saham di kawasan Asia yang cenderung kembali menguat menjadi sentimen positif sehingga IHSG dapat keluar dari tren pelemahannya. "Peluang indeks BEI menguat masih terbuka namun cenderung dibayangi aksi ambil untung," katanya di Jakarta, Jumat (22/11).

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa rupiah yang cenderung berfluktuasi serta belum adanya kejelasan pelaksanaan pengurangan (tapering off) stimulus keuangan the Fed masih membayangi pergerakan indeks BEI. Ia memperkirakan pergerakan indeks BEI pada akhir pekan ini akan berada di kisaran 4.312-4.362 poin.

Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung menambahkan rupiah relatif bergerak mendatar pagi ini begitu juga dengan imbal hasil (yield) Obligasi tenor 10 tahun Indonesia dan dikombinasi dengan dengan kondisi pasar saham diperkirakan IHSG cenderung bergerak flat. Namun, ia menambahkan potensi penguatan indeks BEI cukup terbuka menyusul saham sektor perkebunan diperkirakan dapat kembali menguat akibat penguatan harga minyak.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 150,50 poin (0,64 persen) ke level 23.730,79, indeks Nikkei-225 naik 145,10 poin (0,94 persen) ke level 15.510,21, dan Straits Times melemah 3,45oin (0,09 persen) ke posisi 3.168,28.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement