REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Evakuasi korban banjir di Kabupaten Gorontalo Utara, terus dilakukan menyusul banjir bandang yang terjadi sejak Kamis (21/11) malam sekitar pukul 19.30 Wita.
Koordinator tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) kabupaten setempat, Risan Demanto, Jumat (22/11), mengatakan, upaya evakuasi terus dilakukan khususnya di wilayah yang berada di bantaran sungai.
Berdasarkan data, sebanyak delapan desa di tiga kecamatan terendam banjir, dengan ketinggian air merata di atas satu meter, masing-masing Desa Pontolo, Mootinelo, Bulalo di Kecamatan Kwandang. Selain itu, terjadi juga di Desa Jembatan Merah, Leyao, Bubode, dan Milango di Kecamatan Tomilito serta Desa Molonggota di Kecamatan Gentuma Raya.
Bahkan kata Risan, pihaknya harus mengevakuasi enam orang di Dusun Soklat, Desa Molonggota, Kecamatan Gentuma Raya, akibat rumahnya hanyut terseret banjir serta satu unit rumah di Desa Leyao Kecamatan Tomilito, yang rusak parah diterjang arus Sungai Molonggota.
Data Tagana mencatat, sebanyak 428 rumah terendam banjir dengan ketinggian air di atas satu meter, menyebabkan 899 warga membutuhkan bantuan makanan siap saji.
Hingga saat ini kata Risan, pihaknya masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi korban khususnya para balita, anak dan lanjut usia mengingat hujan terus mengguyur di wilayah tersebut. Koordinasi dengan pemerintah daerah pun dilakukan untuk distribusi bantuan, khususnya obat-obatan, air mineral dan makanan siap saji.